Tuesday, December 15, 2015

Permainan Atasan


Dalam hubungan kerja antara atasan dengan bawahan tidak jarang terjadi permainan manipulasi dan intimidasi yang dari hari ke hari berkembang semakin rumit. Untuk menjaga kelangsungan karir Anda, maka ada baiknya Anda belajar bagaimana memainkan peran dalam menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan office politic dari pimpinan.


Kasus A:

Anda berada dalam pertemuan mingguan dan sedang menyeruput kopi ketika mendadak semua mata memandang Anda. Ternyata Direktur Operasional bertanya mengenai gudang baru yang sangat penting yang ternyata belum kunjung dibuka, dan manajer Anda (yang menyuruh Anda mengesampingkan proyek tersebut) menunjuk Anda sebagai kambing hitamnya.


Pelajaran:

Menurut Alan Weiss, didalam bukunya Our Emperors Have No Clothes, pimpinan yang tidak bisa mengakui kesalahannya disebabkan oleh perasaan tidak aman (insecure) yang membuatnya tidak bisa menerima ketidaksempurnaan atas segala sesuatu yang dikerjakannya. Pimpinan yang demikian akan cenderung mencari kambing hitam jika terdesak.


Hadapi situasi tersebut dengan cara:



Terima saja. Karena kalau Anda balas menuding manajer Anda maka hanya akan menambah masalah. Langkah pertama: akui masalah tersebut dengan tenang. Selalu gunakan kata KAMI (mis. "Yaah, kami benar-benar ceroboh kali ini"), untuk menyatakan bahwa bukan Anda yang gagal tapi departemen Anda. Dan yang bertanggung jawab atas departemen Anda adalah sang manajer!


Pecahkan masalah. Kemukakan semua tindakan yang akan ANDA (Jangan gunakan "Kami" lagi!) lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.


Kumpulkan piutang. Begitu selesai pertemuan, katakan pada manajer Anda, mis. "Pak, senang sekali sudah bisa menolong Bapak." Dengan demikian, Anda mengingatkan bahwa Anda telah menjadi bempernya dan mengharapkan balas budi.


Hitam diatas putih. Buat secara tertulis setiap perintah pimpinan, hal ini untuk menghindarkan Anda menjadi kambing hitam dan menjaga kelangsungan pekerjaan Anda.


Kasus B:

Dengan senyum penuh optimistik, pimpinan Anda memberitahukan bahwa dalam waktu dekat Anda akan dipromosi. Untuk itu Anda harus membuktikan bahwa Anda mampu menangani tanggung jawab pekerjaan Anda yang sekarang. Setelah beberapa lama Anda menunggu, ternyata semua itu hanya "angin surga".


Pelajaran:

Banyak pimpinan yang berpikir bahwa anak buahnya akan bekerja dengan giat jika diberi iming-iming kenaikan pangkat. Pimpinan yang seperti ini menganggap memberi umpan dengan cara demikian adalah sah-sah saja.


Hadapi situasi tersebut dengan cara:

Spesifik.  Begitu sang pimpinan mengatakan bahwa Anda akan dipromosi, arahkan pembicaraan pada persyaratannya dan usahakan membuatnya secara formal (tertulis).


Argumentasi.  Bila terlambat membuat perjanjian tertulis, argumentasikan bahwa dengan promosi Anda akan bisa bekerja lebih efektif. Jika tidak dipromosi yang disertai dengan peningkatan kekuasaan dan anggaran, Anda akan menemui kendala-kendala, mis. tidak dianggap oleh bawahan. Fokuskan argumentasi pada produktivitas dan laba, jangan gaji atau jabatan.


Belajar dari pengalaman. Bila Anda pernah mendengar sang pimpinan memberi "angin surga" kepada rekan kerja Anda yang lain, jangan pernah menganggap serius bila Anda yang mengalaminya.


Disadur dari NN


Semoga bermanfaat


Kunjungi  hrd-practice.blogspot.co.id  untuk memperoleh informasi ketenagakerjaan dan SDM lainnya.



0 comments:

Post a Comment