Apakah
kepemimpinan itu bakat yang dibawa sejak lahir atau diciptakan melalui proses
pembelajaran? Perdebatan tersebut sebenarnya sudah berakhir dengan kesimpulan
bahwa seorang pemimpin harus diciptakan melalui proses pembelajaran, pelatihan,
atau pendidikan. Kesimpulan itu punya dalih sangat kuat termasuk salah satunya
berupa The Law of Universe bahwa setiap orang akan dinobatkan menjadi
pemimpin terlepas ia siap atau tidak siap. Dalam kehidupan anda, yang paling
hampir bisa dipastikan, anda akan menjadi pemimpin keluarga.
Setiap orang ditakdirkan menjadi pemimpin meskipun pada saat yang sama
setiap orang membutuhkan pemimpin ketika ia harus berhadapan untuk menciptakan
solusi hidup di mana kemampuan, keahlian, dan kekuatannya dibatasi oleh sekat
yang ia ciptakan sendiri dalam posisinya sebagai bagian dari komunitas. Tidak
saja negara yang diwarnai demontrasi brutal, tetapi institusi keluarga pun jika
kepemimpinan tidak ditemukan, maka kesanggupannya hanya melahirkan bayi-bayi
biologis tanpa warisan nilai.
Seberat apapun tugas anda sebagai pemimpin, terlepas dari formal -
non formalnya atau skala besar - kecilnya, maka yang perlu anda lakukan
adalah menciptakan persiapan sempurna menjelang peluang menjadi pemimpin
datang. Persiapan adalah bagian dari solusi mental sebelum solusi konkrit harus
anda lakukan. Bahkan seringkali peluang apapun baru bisa anda dapatkan setelah
anda memiliki persiapan mental yang layak untuk menerimanya. Sayangnya
bagi sebagain besar individu terkadang justru peluang yang dikejar
habis-habisan sementara persiapan mental tidak dilakukan. Contoh kecil
misalnya saja dalam pernikahan. Kenyataannya, faktor yang menjadi tolak ukur
bagi suatu pernikahan bukanlah usia atau materi meskipun keduanya syarat
mutlak, tetapi tetapi lebih itu adalah persiapan untuk menerima moment tersebut.
Menyangkut
masalah persiapan maka pilihan sepenuhnya berada di bawah kontrol anda; apakah anda
mempersiapkan diri sebagai pemimpin atau sama sekali tidak mempersiapkannya. Moment
tersebut akan menjemput anda dan konsekuensinya tergantung dari pilihan yang
anda ciptakan. Karena kepemimpinan hidup berupa achievement, bukan gift,
maka yang perlu anda persiapkan adalah melakukan perbaikan kepemimpinan dari
dalam diri anda. Tentang bagaimana proses alamiah yang harus anda jalani,
ikutilah beberapa langkah berikut:
Belajar Siap Dipimpin
Dalam hal
kepemimpinan, dunia ini hanya memberikan dua pilihan antara anda dipimpin
atau memimpin sesuai dengan kapabilitas, kualitas, dan kekuatan
anda. Kekacauan akan segera terjadi ketika anda dipimpin tetapi melakukan
hal-hal yang seharusnya dilakukan pemimpin atau sebaliknya.
Untuk menjadi pemimpin, maka anda harus mengawalinya dengan kesiapan untuk mau dipimpin. Dalam organisasi, bawahan yang tidak siap dipimpin akan kehilangan kesempatan emas untuk mempelajari bagaimana kelak ia akan menjadi seorang pemimpin. Seluruh waktu dan energinya dihabiskan hanya untuk menciptakan reaksi-reaksi sesaat yang sia-sia. Di bidang politik seringkali terjadi kepemimpinan yang diraih dengan cara yang melupakan proses kesiapan dipimpin akan berakhir dengan cara yang sama dengan ketika ia mendapatkannya.
Untuk menjadi pemimpin, maka anda harus mengawalinya dengan kesiapan untuk mau dipimpin. Dalam organisasi, bawahan yang tidak siap dipimpin akan kehilangan kesempatan emas untuk mempelajari bagaimana kelak ia akan menjadi seorang pemimpin. Seluruh waktu dan energinya dihabiskan hanya untuk menciptakan reaksi-reaksi sesaat yang sia-sia. Di bidang politik seringkali terjadi kepemimpinan yang diraih dengan cara yang melupakan proses kesiapan dipimpin akan berakhir dengan cara yang sama dengan ketika ia mendapatkannya.
Sebelum anda
memimpin orang lain, maka wujud dari kesiapan untuk dipimpin adalah
begaimana memimpin diri anda (Personal Mastery). Wilayah yang harus anda
kuasai adalah self understanding (pemahaman diri) dan self management
(pengelolaan diri) yang meliputi perangkat nilai hidup, tujuan hidup, misi
hidup anda. Kedua kemampuan tersebut akan mengantarkan anda menuju pola
kehidupan beradab dan efektif. Dengan kata lain, self understanding dan self
management pada saat anda dipimpin akan menciptakan tradisi hidup sehat di
mana fokus adalah tujuan akhir, bukan lagi egoisme posisi jangka pendek tetapi
realisasi misi. Jika tujuan akhir anda adalah kemajuan dan kebahagian, maka
tinggalkan tradisi "Ngerumpi" tentang begitu jelasnya kesalahan hidup
yang dilakukan oleh pemimpin anda sehingga akan menjadikan anda kabur melihat
sesuatu yang perlu anda lengkapi untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin.
Belajar Mampu Memimpin
Sebutan pemimpin
terlepas dari perbedaan definisi, perbedaan status formal dan non-formal,
perbedaan strata atau job title-nya, mengarah pada satu pemahaman sebagai
sumber solusi suatu urusan. Jadi pemimpin adalah orang yang isi pikirannya
berupa solusi bukan masalah yang ia rasakan. Maka syarat mutlak yang bersifat
fundamental adalah memiliki paket keahlian dan paket kekuatan. Paket
keahlian merujuk pada kualitas personal yang sifatnya internal mulai dari skill,
knowledge, attitude, atau lainnya sedangkan paket kekuatan merujuk
pada power yang bisa berbentuk kekayaan, networking, atau
mungkin kekuatan fisik. Keahlian berguna untuk memimpin kelompok ahli
sementara kekuatan berguna untuk memimpin khalayak umum.
Kedua paket tersebut yang menjadikan pemimpin sebagai pemilik suatu
urusan bukan lagi menjadi bagiannya, mulai dari urusan pribadi, khalayak, system,
atau kiblat hidup orang banyak. Karena sebagai pemilik urusan, maka harga
seorang pemimpin senilai dengan harga jumlah orang - orang
yang dipimpinnya. Satu Mahatma Gandhi atau satu Soekarno nilainya sama dengan jutaan manusia yang mengkuasakan urusan kehidupan kepadanya.
yang dipimpinnya. Satu Mahatma Gandhi atau satu Soekarno nilainya sama dengan jutaan manusia yang mengkuasakan urusan kehidupan kepadanya.
Di dunia ini tidak ditemukan calon pemimpin yang siap pakai. Tetapi bisa
diselesaikan dengan cara belajar mengembangkan diri. Pemimpin yang berhenti
mengembangkan keahlian dan kekuatannya maka akan muncul fenomena di mana
tantangan kepemimpinan lebih besar dari kapasitasnya
sehingga akan cepat sampai pada titik di mana ia harus di-disqualified-kan untuk segera diganti. Mengapa? Karena semua keputusan yang dihasilkan dari kepemimpinannya ibarat bumbu ayam goreng yang hanya dipoleskan pada permukaan sehingga rasanya tidak menyeluruh atau meresap hingga ke dalam daging ayam tersebut.
sehingga akan cepat sampai pada titik di mana ia harus di-disqualified-kan untuk segera diganti. Mengapa? Karena semua keputusan yang dihasilkan dari kepemimpinannya ibarat bumbu ayam goreng yang hanya dipoleskan pada permukaan sehingga rasanya tidak menyeluruh atau meresap hingga ke dalam daging ayam tersebut.
Setiap orang tua
pernah menjadi anak-anak, setiap atasan pernah menjadi bawahan tetapi tidak
semua orang tua dan atasan mampu memimpin ketika ia dinobatkan menjadi
pemimpin. Banyak alasan mengapa hal itu terjadi yang antara lain karena
keputusan kepemimpinannya kehilangan konteks
atau keahlian dan kekuatan memimpin yang digunakan sudah tidak lagi berlaku pada zamannya alias sudah kadaluwarsa. Ketika anda memimpin pahamilah isi pikiran anda ketika menjadi bawahan; ketika anda menjadi atasan jangan lantas melupakan bagaimana anda dahulu menjadi bawahan. Selain itu gunakan keahlian dan kekuatan yang masih relevan untuk kondisi saat itu.
atau keahlian dan kekuatan memimpin yang digunakan sudah tidak lagi berlaku pada zamannya alias sudah kadaluwarsa. Ketika anda memimpin pahamilah isi pikiran anda ketika menjadi bawahan; ketika anda menjadi atasan jangan lantas melupakan bagaimana anda dahulu menjadi bawahan. Selain itu gunakan keahlian dan kekuatan yang masih relevan untuk kondisi saat itu.
Materi Kepemimpinan
Institusi atau
organisasi apapun yang anda pimpin, termasuk kehidupan anda, membutuhkan materi
yang bisa dipelajari untuk kemudian diajarkan kepada pihak yang anda pimpin.
Karena semua orang sudah ditakdirkan menjadi pemimpin, maka secara pasti
anda memiliki materi kepemimpinan hidup yang bisa diajarkan. Kendalanya,
di manakah file materi hidup itu anda simpan? Filing materi yang tidak
sistematik akan menyulitkan anda untuk me-recall-nya ketika materi tersebut
harus anda ajarkan. Karena tidak anda temukan file-nya, maka setiap kesalahan
orang yang anda pimpin akhirnya diselesaikan tergantung mood.
Kenyataan membuktikan, ketika orang tua tidak menemukan file materi
untuk diajarkan kepada putra-putrinya; ketika atasan tidak menemukan file
materi untuk diajarkan kepada bawahannya, maka putra-putri atau bawahan
anda akan diajar oleh pihak lain. Hal ini tidak menjadi masalah selama
pengajaran pihak lain mendukung harapan anda, tetapi bagaimana kalau
pengajarannya bertentangan seratus persen dengan nilai, keyakinan, visi, misi
anda? Bukan lagi sekedar persoalan yang pantas disalahkan tetapi juga
terkadang memalukan. Putra-putri perlu dididik, bukan sekedar diberi makan;
bawahan perlu diberdayakan, bukan sekedar diawasi sebab anda di mata mereka
adalah pemimpin yang berarti "The world".
Di bidang bisnis anda pasti sudah mengenal produk perusahaan raksasa
bernama Coca Cola, di mana Roberto Goizueto menjadi CEO-nya. Sebagai CEO, ia
dikenal sebagai sosok yang sering menceritakan kepada bawahan mengenai
bagaimana kehidupan pribadinya di masa muda bersama sang kakek yang menekankan
pentingnya cash flow dan kesederhanaan. Begitu juga Phil Knight, CEO dan
Chairman NIKE, yang selalu mengobarkan semangat kemenangan perusahaan yang
dipimpinnya itu. Di bidang politik, Martin Luther yang dengan
pidatonya berjudul "I Have a Dream" telah memobilisasi power
image mengenai kesetaraan kulit hitam dan putih di Amerika. Noel M.
Tichy dalam artikel yang diterbitkan oleh The Drucker Foundation and
Jossey-Bass, Inc, 1997, menyebutnya dengan istilah "The Power
of Story Telling".
Bagi orang tua,
materi yang anda ajarkan kepada putra-putri itu punya daya akses langsung ke
karakter melalui alam bawah sadar. Inilah sebenarnya makna yang harus dipahami
ketika anda setuju bahwa keluarga punya peranan penting membentuk
karakter anak. Terkadang anda tertipu dengan rule of habit yang sudah
habis masa berlakunya yang mengatakan bahwa buah akan jatuh tidak jauh dari
pohonnya. Padahal ada angin kencang yang membawa buah itu jatuh ke tempat yang
jauh dari pohonnya. Ini berlaku juga untuk wilayah lain mulai dari bisnis,
politik, pendidikan dan lain-lain. Oleh karena itu siapkan diri anda dengan
materi dan file yang baik sehingga akan menghasilkan buah yang baik pula.
Semoga berguna.
Demikian semoga
bermanfaat
Kunjungi hrd-practice.blogspot.co.id untuk memperoleh informasi
ketenagakerjaan dan SDM lainnya.
Disadur dari artikel Ubaydillah, AN
0 comments:
Post a Comment