Sunday, December 27, 2015

Melakukan Interview dengan metode behavioral Interview


Behavioral Interview
 Apa Behavioral Interview itu?

Behavioral interview (Lengkapnya Behavioral Event Interview, atau yang disingkat BEI) adalah wawancara yang dilakukan secara terstruktur dan tersistematis yang digunakan pewawancara untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku, kebiasaan, dan lain sebagainya di masa lalu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka.

Pengalaman masa lalu yang menunjukkan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan yang diselesaikannya, karena kinerja masa lalu merupakan alat prediksi perilaku masa depan.
Setiap pertanyaan pewawancara menggali tentang kinerja masa lalu di area keterampilan kunci yang kritikal untuk sukses di posisi orang yang diwawancara. Wawancara ini sebaiknya dilakukan dengan tatap muka.

Behavioural Event Interview adalah inti dari proses penilaian kompetensi kerja. Data BEI menjadi sumber terkaya tentang kompetensi yang memprediksi kinerja pekerjaan yang efektif. Prinsip dasar mengapa digunakan untuk penilaian kompetensi adalah bahwa apa yang orang pikirkan atau katakan tentang motif mereka atau keterampilan tidak kredibel,sehingga perlu digali informasi tentang apa yang benar-benar mereka lakukan.

Wawancara ini dilakukan dengan meminta interviewee untuk menggambarkan bagaimana mereka benar-benar bersikap dalam kejadian tertentu. Tujuan dari BEI adalah untuk mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk suatu posisi,serta deskripsi perilaku yang berkontribusi terhadap keberhasilan atau kegagalan individu dalam situasi spesifik dalam melaksanakan pekerjaan.

Dalam BEI, interviewee diminta untuk menjelaskan tiga insiden di mana ia merasa efektif dalam pekerjaan dan tiga kasus di mana dia merasa tidak efektif dalam pekerjaan. Format untuk wawancara mirip dengan penyelidikan jurnalistik, dimana pewawancara berusaha untuk mendapatkan data yang akurat dengan mengajukan pertanyaan, secara non directive dan meminta kekhususan, klarifikasi, dan contoh.

Tugas pewawancara adalah terus mendorong interviewee untuk bercerita yang menggambarkan perilaku spesifik, pikiran, dan tindakannya dalam situasi yang sebenarnya. Namun kebanyakan dari pewawancara telah menggunakan pendekatan tradisional sehingga ketika diminta untuk melakukan BEI merasa kesulitan untuk merubah kebiasaan mereka.

Apa perbedaan Behavioural dan Traditional Interviews?

Baca Juga: Kiat Mendapatkan Pekerjaan

Wawancara tradisional adalah jenis yang paling umum dalam wawancara. Wawancara terdiri dari rangkaian pertanyaan yang mungkin tidak standar. Metode wawancara Tradisional kurang berperan untuk mengidentifikasi kompetensi, karena dua alasan:
Pertama, kebanyakan orang tidak tahu apa kompetensi mereka, kekuatan dan kelemahan, sebenarnya.
Kedua, orang mungkin tidak mengungkapkan motif asli mereka dan kemampuannya.

Kebanyakan pertanyaan bersifat "leading" dan kebanyakan orang dapat memberikan jawaban normative "sosial desirable" atau menjawab apa yang mereka pikir pewawancara inginkan. Akibatnya, orang self-report dari latar belakang, kekuatan, dan preferensi tidak memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai kompetensi mereka.

Metode ini sangat berbeda dengan beberapa cara dari teknik wawancara tradisional dan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk penilaian kompetensi.

Mengapa BEI metode yang paling banyak disukai pewawancara?

Meski BEI memiliki keterbatasan tertentu, namun menjadi salah satu yang paling disukai dan banyak digunakan. Metode wawancara ini dapat mengatasi sebagian besar keterbatasan yang disebutkan di atas melalui mencari dan mengidentifikasi pola-pola rinci pada seseorang. Pola-pola ini, atau tema mungkin mencerminkan sifat atau mendasari karakteristik responden yang ia sendiri bahkan tidak mengetahui.

Lalu alasan menjadi popular dan disukai karena:
  1. BEI telah menjadi metode penilaian yang paling efektif dalam mengidentifikasi tingkat keterampilan. Tidak cenderung menghasilkan informasi tentang pengetahuan khusus yang digunakan dalam kinerja kerja tetapi untuk menentukan tingkat kompetensi lainnya (yaitu, motif, sifat, citra diri, dan peran sosial), analis wawancara ini harus menyimpulkan kompetensi dari peristiwa yang dijelaskan.
  2. BEI, adalah salah satu teknik yang paling efektif untuk menilai perilaku manajerial. Memberikan informasi tentang aspek perilaku manajerial yang dapat diamati secara langsung.
  3. BEI merupakan sampling dari perilaku seseorang dalam situasi kerja. Hal ini memungkinkan untuk memperoleh kompetensi tertentu. Jika seperti sampling informasi tunggal dari suatu tindakan bisa menjadi bukti yang unik atas kompetensi yang dimiliki orang.

Persiapan untuk Behavioral interview - Pewawancara:
  1. Sesuaikan behavioral interview untuk memenuhi kebutuhan spesifik mengidentifikasi kompetensi.
  2. Mengembangkan keterampilan wawancara dan strategi untuk melakukan wawancara berbasis kompetensi
  3. Probing untuk menentukan keandalan jawaban
  4. Menafsirkan jawaban.
  5. Gunakan yang efektif untuk mencatat dokumen proses wawancara untuk analisis masa depan.

Pewawancara membutuhkan pemahaman yang tepat mengenai;
  1. Fungsi Penilaian Kompetensi Kerja 
  2. Apa kompetensi kerja dan bagaimana mereka berhubungan dengan perilaku wawancara.
  3. Bagaimana melakukan analisis Kompetensi untuk setiap pekerjaan yang BEI harus dilakukan.
  4. Bagaimana cara memilih dimensi pekerjaan terutama tugas-tugas yang terlibat yang perlu dinilai untuk mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan.
  5. Bagaimana mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang mencerminkan prinsip-prinsip perilaku untuk wawancara menilai secara akurat Kompetensi Kerja.

Standar Langkah-langkah yang terlibat dalam BEI:

  1. Pendahuluan dan Penjelasan
  • Tujuan sesungguhnya dari langkah ini di BEI adalah untuk membangun rasa saling percaya dan terbuka antara pewawancara dan yang diwawancarai sehingga ia santai, dan siap bicara.
  • Pengenalan pewawancara untuk menempatkan interviewee nyaman dan mengembangkan kepercayaan.
  • Menjelaskan tujuan wawancara karena interviewee mungkin ingin tahu mengapa dia sedang diwawancarai, digunakan untuk apa dan siapa yang akan menggunakan, dll
  • Format rinci wawancara untuk mendapatkan respon dan partisipasi.
  • Jelaskan bagaimana data akan digunakan dan siapa yang akan melihatnya dengan penekanan kerahasiaan.
  • Jika menggungakan alat perekam, minta izin secara formal. Jelaskan bahwa alat perekam digunakan untuk membantu pengumpulan data dan menekankan kembali pada kerahasiaan.
     2. Uraian Pekerjaan (Tugas dan Tanggung Jawab)
  • Tujuan dari langkah ini di BEI adalah untuk mendapatkan gambaran tugas pekerjaan yang paling penting, tanggung jawab dan output yang diinginkan. 
  • Dengarkan kejadian yang disampaikan mungkin saat diwawancarai menggambarkan diri interviewee.
     3. Behavioural Events
  • Tujuan dari langkah ini di BEI adalah untuk mendapatkan gambaran lengkap dari interviewee. Bagian ini harus memberikan rincian spesifik.
  • Tekhnik awal yang harus anda gunakan setiap kejadian penting. Tekhnik itu adalah STAR
Menggunakan Teknik STAR
Situation : Situasi di mana Anda terlibat?
Task : Tugas yang  perlu diselesaikan? 
Action : Aksi atau tindakan yang diambil?
Results : Hasil yang Anda capai?

Persiapan
  • Cari informasi mengenai unit bisnis atau departemen orang yang akan diinterview.
  • Periksa deskripsi pekerjaan untuk memahami keterampilan yang dibutuhkan.
  • Review resume calon interviewee untuk mendapatkan informasi tentang keterampilan, prestasi, gaya kerja, dll.
  • Ingatkan diri anda untuk menggali dari pengalaman yang spesifik dan meminta contoh keterampilan dan kekuatan dari interviewee.
  • Istirahat yang cukup sebelum melakukan interview.
  • Tahu tempat dan waktu pertemuan, hindari keterlambatan.
  • Datang lebih awal untuk mempersiapkan materi interview.
Contoh Pertanyaan Behavioral interview:

  • Ceritakan tentang pengalaman anda ketika berada di tim, dan salah satu anggota tidak melakukan tugas bagiannya?
  • Ceritakan tentang pengalaman anda ketika merasa perlu untuk memperbarui keahlian atau pengetahuan dalam rangka mengikuti perubahan teknologi?
  • Bagaimana Anda melakukannya?
  • Ceritakan saat pelanggan marah dengan Anda?
  • Bagaimana reaksi Anda?
  • Bagaimana Anda menyelesaikan situasi tersebut?
  • Tolong beri saya contoh saat anda mengambil inisiatif untuk meningkatkan proses kerja yang spesifik?
  • Berikan saya contoh saat ketika Anda melampaui harapan pelanggan?
  • Ceritakan pengalaman anda ketika seorang pelanggan meminta perlakuan khusus yang keluar dari ruang lingkup prosedur normal?
  • Apa situasi dan bagaimana Anda mengatasinya?
  • Ceritakan pengalaman  anda ketika harus menggunakan logika dan penilaian yang baik untuk memecahkan masalah?
  • Ceritakan pengalaman anda ketika harus mengatasi situasi stress?
  • Berikan saya contoh saat anda harus membuat suatu keputusan?
  • Berikan saya contoh ketika anda menggunakan keterampilan untuk menemukan fakta dalam memecahkan masalah?
  • Ceritakan pengalaman anda ketika mengesampingkan kepentingan pribadi untuk membantu rekan kerja memahami tugas?
  • Bagaimana Anda membantu mereka?
  • Apa hasilnya?

Pertanyaan yang perlu dihindari dalam BEI
  • Mengapa Anda lakukan itu? Seharusnya diganti menjadi  “Apa yang andai pikirkan ketika melakukan hal tersebut itu?”
  • Apa yang bisa Anda lakukan? Seharusnya diganti menjadi “Apa yang Anda lakukan?”
  • Apa yang biasanya Anda lakukan? Seharusnya diganti menjadi  “Apa yang sebenarnya Anda lakukan?”  “Mohon beri saya rincian situasi yang terjadi !”
Demikian pula, jangan melompat ke kesimpulan, namun fokus dengan fakta-fakta dan pertajam pertanyaan anda dengan spesifik.

Jangan melompat dari satu topik ke topik lain sebelum menyelesaikan satu per satu. Anda boleh pindah ke topik baru sampai anda memiliki bukti perilaku yang lengkap.

       4. Karakteristik Kebutuhan untuk melakukan pekerjaan
  • Tujuan dari langkah ini di BEI adalah untuk mendapatkan tambahan kejadian penting di daerah yang, mungkin telah diabaikan oleh interviewee, melalui  bertanya apa karakteristik, pengetahuan, keterampilan, atau kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka.
  • Jika interviewee tidak bisa memikirkan karakteristik pengetahuan atau keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaannya dan pewawancara memiliki bukti yang cukup, maka pewawancara dapat mengakhiri wawancara ini. Jika tidak, terus probing dengan mendorong interviewee.
     5. Kesimpulan dan Ringkasan
  • Simpulkan wawancara dengan mengucapkan terima kasih kepada interviewee untuk waktu dan informasi yang diberikan
  • Setelah selesai wawancara, anda perlu duduk tenang selama satu jam dan meringkas informasi apa yang telah diperoleh. Catatan  anda selama proses interview dapat membantu menyimpulkan tentang kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu, sehingga anda dapat memeriksa kembali.

Keterbatasan BEI:
  • Karena metode BEI bergantung pada pengingatan kembali responden, maka hanya informasi yang diingat responden dapat disajikan dalam wawancara. Hal ini dapat bias informasi.
  • Keterbatasan kedua muncul dari fakta bahwa pewawancara meminta keputusan, tindakan, pikiran, dan perasaan, tetapi tidak untuk pengetahuan atau informasi spesifik yang menjadi dasar untuk keputusan pikiran, atau tindakan.


Referensi :
  1. Gorden, R.L. (1996). Basic Interviewing Skills. Illionis: F.E. Peacock Publisher
  2. Stewart, J.C., Cash, W.B. (2000). Interviewing: Principles and Practices. United States of America: The McGraw-Hill
  3. Rahayu, I.T. (2004). Observasi & Wawancara. Malang: Bayumedia Publishing

Semoga bermanfaat

Kunjungi  hrd-practice.blogspot.co.id  untuk memperoleh informasi Ketenagakerjaan dan SDM lainnya.


1 comment: